Kesehatan Anemia Pada Remaja Dalam Upaya Promotif Kesehatan Masyarakat

Kesehatan Anemia Pada Remaja Dalam Upaya Promotif Kesehatan Masyarakat

Kabar Pengabdian UAA,- Civitas akademika Universitas Alma Ata melakukan pengabdian masyarakat pada remaja sebagai upaya promotif kesehatan masyarakat. Kegiatan ini sebagai sumbangsih dari akademisi bidang kesehatan maka, kami juga bertanggung jawab memelihara kesehatan warga Negara Indonesia dengan salah satunya kegiatan Pengabdian Masyarakat, untuk membantu meningkatkan dan mempertahankan derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini yaitu penyuluhan kesehatan tentang anemia serta melakukan pemeriksaan kesehatan untuk deteksi dini penyakit anemia pada remaja dan dilanjutkan dengan konseling sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Tepat pada tanggal 09 Juni 2020 pengabdian kepada masyarakat diselenggarakan sebagai salah satu bentuk realisasi Tridharma Perguruan Tinggi, yang bertempat di Dusun Ngepek, Desa Argodadi, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul Yogyakarta. Kegiatan pengabdian masyarakat yang bertemakan “Penyuluhan Kesehatan Anemia Pada Remaja Dalam Upaya Promotif Kesehatan Masyarakat Di Dusun Ngepek Kecamatan Sedayu Bantul” diselenggarakan oleh Prodi Administrasi Rumah Sakit dan Prodi Farmasi Universitas Alma Ata yang berlangsung selama 3 jam dan diisi oleh dosen Universitas Alma Ata Yogyakarta yaitu bapak R. Jaka Sarwadhama, S.Kep., Ns., MPH dan apt. Nurul Kusumawardani, M.Farm selaku pemateri pada kegiatan tersebut.

Sesi pertama kegitan pengabmas ini dilakukan dengan peremeriksaan kesehatan secara gratis yaitu peremeriksaan hemoglobin dan kolesterol serta pemberian form pengukuran tingkat pengetahuan tentang anemia dan penegelolaanya. Sesi kedua dilanjutkan dengan kegiatan konseling tentang bahaya anemia pada remaja serta metode penangananya yang dapat dilakukan di rumah. R. Jaka Sarwadhama, S.Kep., Ns., MPH selaku Ketua Panitia dan pemateri pada kegiatan tersebut mengungkapkan bahwa Masa remaja merupakan masa dimana pertumbuhan terjadi dengan cepat, sehingga kebutuhan gizi pada masa ini pun ikut meningkat. Salah satu zat gizi yang kebutuhannya meningkat adalah zat besi. Zat besi dibutuhkan pada semua sel tubuh dan merupakan dasar dalam proses fisiologis, seperti pembentukan hemoglobin (sel darah merah) dan fungsi enzim. Perempuan membutuhkan asupan zat besi yang lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki. Pada remaja, asupan zat besi tidak hanya digunakan untuk mendukung pertumbuhan, tetapi juga digunakan untuk mengganti zat besinya yang hilang melalui darah yang keluar bagi yang mengalami menstruasi setiap bulan. Karena kebutuhan zat besi perempuan yang sangat tinggi inilah, perempuan berisiko mengalami kekurangan zat besi, yang nantinya dapat berkembang menjadi anemia. Lebih jauh R. Jaka Sarwadhama, S.Kep., Ns., MPH mengungkapkan bahwa pengetahuan tentang gizi merupakan dasar penting untuk kebiasaan diet yang baik. Individu yang memiliki pengetahuan gizi yang lebih baik memiliki sikap yang lebih positif terhadap makan makanan yang sehat. Sebaliknya, pengetahuan yang buruk adalah salah satu faktor risiko untuk mengembangkan gizi buruk, termasuk risiko untuk menderita anemia.

Setelah dilakukan penyuluhan dan konseling tentang anemia, semua peserta di minta untuk mengisi form evaluasi keberhasilan penyuluhan yang menunjukan hasil bahwa rerata pengetahuan remaja sebelum diberikannya penyuluhan adalah dalam kategori pengetahuan cukup baik, sedangkan setelah diberikan penyuluhan sebagaian besar pentehauan remaja dalam kategori sangat baik tentang anemia dan pengelolaanya. Apabila kesadaran dan pengetahuan terhadap anemia tinggi diharapkan remaja perempuan akan mengonsumsi makanan yang kaya zat besi, suplemen Fe, serta dapat memonitor siklus menstruasi dan perdarahannya sehingga dapat mencegah anemia selama menstruasi. Memastikan konsumsi makanan yang memadai dan teratur, konsumsi zat kaya zat besi dan vitamin C, pemberian makanan tambahan, dan pemberian pendidikan kesehatan mengenai kebutuhan gizi dan suplemen pada remaja merupakan strategi awal untuk mencegah anemia pada remaja perempuan. Selain itu, pemeriksaan kesehatan berkala (termasuk antropometri) dapat dilakukan sebagai upaya deteksi dini status gizi remaja perempuan untuk mencegah terjadinya anemia.

Oleh : R. Jaka Sarwadhamana, S,Kep., Ns., MPH [Jaka.sarwadhamana@almaata.ac.id]

0 Comments

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *