Gula jawa merupakan gula produk olahan dalam negeri yang tak jarang untuk proses pembuatannya masih menggunakan cara tradisional. Gula jawa ialah hasil pengkristalan dari air nira kelapa murni, tak jarang banyak orang yang menyebutnya juga dengan gula aren. Namun pada dasarnya gula jawa berbeda dengan gula aren.
Dusun Kabrokan Kulon merupakan salah satu dusun yang mempunyai kelompok tani pembuat gula jawa murni. Dusun tersebut juga sudah mempunyai rumah produk yang merupakan hibah dari pemerintah pusat yang ditangani oleh pemerintah provinsi. Rumah produk tersebut berguna sebagai rumah produksi olahan dan kegiatan kumpul bersama anggota kelompok. Dalam rumah produk, ada sebuah alat besar juga canggih, yaitu cabinet dryer atau oven pengering. Namun ternyata belum pernah digunakan karena belum adanya pelatihan.
“Iya mbak, oven itu belum pernah digunakan karena belum sempat ada pelatihan, kami sempat berinisiatif untuk mengundang narasumber tetapi belum telaksana”, ujar pengurus kelompok.
Pada hari Sabtu (16/10/2021), mahasiswa kelompok 02 Sendangsari KKN tematik Universitas Alma Ata bersama Herni Dwi Herawati, S.Gz., MPH menyelenggarakan edukasi berupa pengoperasian oven dan pengembangan produk olahan gula jawa agar berkembang dan bisa mencapai pasar global. Edukasi berupa sosialisasi, praktek hingga pembuatan leaflet berisi pengoperasiannya yang kemudian ditempel di rumah produk.
Untuk pengoperasian cabinet dryer kami mengundang dosen Universitas Gadjah Mada yang juga merupakan dosen Universitas Alma Ata untuk mempelajari yang kemudian kami melakukan praktek mandiri. Masyarakat sangat antusias karena pada akhirnya bisa tau cara menggunakan cabinet dryer tersebut.
Selain itu, kami juga melakukan edukasi pengembangan olahan gula jawa, salah satunya cookies gula jawa yang sudah kami trial kemudian dibagikan ke masyarakat. Kami memberika edukasi dari mulai macam produk olahan yang bisa dibuat, cara pembuatan, pengemasan hingga pemasaran.
Harapannya masyarakat bisa mampu mengembangkan usaha gula jawa yang bisa meningkatkan pendapat hingga ke pasar global.
Penulis : Salma Alfina Putri Nada