apt. Eva Nurinda, M.sc
Imram Radne Rimba Putri, S.Kep.,Ns.,MMR
Pandemi COVID-19 telah berlangsung lebih dari satu tahun lamanya. Adanya pandemi ini menyebabkan beberapa orang merasa tertekan karena selalu dibatasi dalam segala hal. Pandemi COVID-19 meyebabkan tingkat stresor meningkat, karena COVID-19 merupakan penyakit baru yang masih belum banyak informasi tentang penyakit ini yang diketahui dengan pasti. Adanya pandemi yang tidak jelas kapan akan berakhir, serta keadaan yang memaksa semua orang melakukan perubahan pola kehidupan (kebiasaan baru) menambah beban pikiran dan tekanan tertentu bagi semua orang.
Stres adalah setiap situasi dan kondisi yang menekan, dimana respon setiap orang dalam menghadapi kondisi yang menekan ini berbeda-beda. Jika kondisi yang menekan ini direspon positif, maka akan menjadi motivasi seseorang untuk berusaha lebih keras dan lebih baik lagi. Sedangkan jika kondisi tersebut direspon negative, maka dapat menimbulkan gangguan dalam kehidupan sehari-hari dan menyebabkan sesorang mengalami gejala stress.
Menurut WHO (2019) stres yang dapat muncul di masa pandemic COVID-19 dapat berupa:
- Ketakutan dan kecemasan mengenai Kesehatan diri maupun Kesehatan orang lain yang disayangi.
- Perubahan pola tidur dan/ pola makan
- Sulit tidur dan konsentrasi
- Memperparah kondisi fisik seseorang yang memang memiliki Riwayat penyakit kronis dan/ atau gangguan psikologis
- Mengunakan obat-obatan (drugs)
Secara umum, tanda dan gejala seseorang mengalami stress antara lain sebagai berikut:
- Sulit konsentrasi
- Sulit tidur atau tidur tidak nyenyak
- Gelisah muka pucat, jantung berdebar-debar
- Mudah tersinggung
- Nafsu makan berkurang atau justru makan belebihan,
- Muncul keluhan-keluhan penyakit seperti sakit kepala, sakit perut, maag, atau keringat berlebihan.
Dosen Prodi Sarjana Farmasi dan Administrasi Rumah Sakit Universitas Alma Ata, Eva dan Imram membagikan tips melalui talkshow di Radio Saka FM tentang bagaimana mengatasi stress agar lebih mudah menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi. Untuk mengelola stress atau kondisi yang menekan agar kita dapat meresponnya secara positif, dapat dilakukan beberapa hal berikut:
- Jeda atau rehat sejenak dari kegiatan, dan melakukan olah nafas (dalam hitungan masing-masing per 5 detik, lakukan tarik nafas, tahan, buah nafas, tahan dan tarik nafas kembali. Lakukan berulang beberapa kali).
- Lakukanlah rutinitas menyenangkan
- Jalin komunikasi santai dengan orang lain
- Berbuat baik pada diri sendiri dan sekitar
- Yakinkan diri bahwa perbaikan memang membutuhkan waktu
- Ceritakan keluh-kesah kepada orang terdekat yang dapat dipercaya.
“Stres tidak dapat dihindari, tetapi harus dikelola dengan melakukan menejemen stress” Eva, 10/9/21.